Logistik dan supply chain memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran operasional perusahaan besar. Di tengah persaingan ketat, kemampuan perusahaan untuk mengelola distribusi, manajemen gudang, hingga pengadaan barang secara efisien menjadi kunci keberlangsungan bisnis. Di sinilah Key Performance Indicators (KPI) menjadi alat penting.
KPI logistik dan supply chain bukan sekadar angka, ia adalah kompas yang menunjukkan apakah proses berjalan sebagaimana mestinya, apakah ada bottleneck, serta area mana yang harus diperbaiki atau dioptimalkan. Artikel ini akan membahas KPI paling penting yang wajib dipakai perusahaan besar, lengkap dengan rumus, contoh, dan alasan mengapa setiap KPI kritis untuk kesuksesan supply chain modern.
Daftar Isi
1. Apa Itu KPI dalam Logistik dan Supply Chain?
KPI adalah indikator terukur yang menunjukkan efektivitas proses logistik dan supply chain. KPI membantu perusahaan menjawab pertanyaan seperti:
-
Seberapa cepat pengiriman dilakukan?
-
Apakah ketersediaan stok mencukupi?
-
Apakah supplier mampu memenuhi permintaan tepat waktu?
-
Apakah gudang bekerja secara efisien?
Tidak semua KPI cocok untuk semua industri. Namun perusahaan besar biasanya memiliki supply chain yang kompleks mulai dari pengadaan bahan baku, pergudangan, distribusi, hingga layanan pelanggan sehingga KPI harus disusun dengan presisi.
2. KPI Logistik yang Paling Penting untuk Perusahaan
KPI dalam logistik berfokus pada proses pengiriman, pergudangan, dan manajemen transportasi. Berikut indikator kunci yang wajib dipakai:
2.1. On-Time Delivery (OTD)
Rumus:
OTD = (Jumlah Pengiriman Tepat Waktu / Total Pengiriman) × 100%
Mengapa penting:
OTD mencerminkan kehandalan proses pengiriman. Dalam perusahaan besar, keterlambatan bisa memicu biaya tambahan, ketidakpuasan pelanggan, hingga gangguan rantai pasok.
Contoh:
Jika dari 10.000 pengiriman, 9.300 tepat waktu → OTD = 93%
2.2. Delivery Accuracy
Rumus:
Delivery Accuracy = (Pengiriman Tanpa Kesalahan / Total Pengiriman) × 100%
Mengapa penting:
Kesalahan seperti salah alamat, salah jumlah, atau salah produk berdampak langsung pada biaya retur dan reputasi layanan. Baca juga artikel mengenai 4 Strategi untuk Meningkatkan Kepuasan Pelanggan.
2.3. Order Fulfillment Rate
Rumus:
Order Fulfillment Rate = (Order Terpenuhi Penuh / Total Order) × 100%
Mengapa penting:
Menunjukkan kemampuan perusahaan menyediakan barang yang diminta pelanggan tanpa backorder.
2.4. Fill Rate
Rumus:
Fill Rate = (Jumlah Unit yang Terpenuhi / Total Unit yang Dipesan) × 100%
Mengapa penting:
Fill rate rendah adalah tanda stok tidak memadai atau proses perencanaan yang buruk.
2.5. Route Optimization / Route Efficiency
Rumus umum:
Route Efficiency = Total Jarak Optimal / Total Jarak yang Ditempuh
Mengapa penting:
Perusahaan besar memiliki rute distribusi kompleks. Optimasi rute dapat menghemat bahan bakar, waktu, dan biaya operasional secara signifikan.
2.6. Warehouse Productivity Index
Contoh indikator:
-
Picking productivity (order/jam)
-
Put-away time
-
Picking accuracy
Warehouse adalah jantung logistik produktivitas gudang sangat menentukan kecepatan rantai distribusi.
3. KPI Supply Chain yang Wajib Dipakai Perusahaan
KPI supply chain biasanya lebih strategis karena mencerminkan pergerakan barang dari hulu hingga hilir. Berikut indikator paling kritikal.
3.1. Inventory Turnover
Rumus:
Inventory Turnover = COGS / Rata-rata Nilai Stok
Mengapa penting:
Menunjukkan seberapa cepat stok bergerak. Turnover rendah = stok menumpuk, modal terikat.
3.2. Stock Availability / Service Level
Rumus:
Stock Availability = (SKU Tersedia / Total SKU) × 100%
Mengapa penting:
Menjamin pelanggan selalu bisa mendapatkan produk yang mereka butuhkan.
3.3. Supplier Lead Time
Rumus:
Lead Time = Waktu dari PO dikirim hingga barang diterima
Mengapa penting:
Supply chain besar mengandalkan supplier dalam jumlah banyak. Lead time yang tidak stabil mempengaruhi perencanaan produksi dan distribusi.
3.4. Perfect Order Rate
Rumus:
Perfect Order Rate =
(OTD × Delivery Accuracy × Dokumentasi Benar × Tanpa Kerusakan) × 100%
Mengapa penting:
Ini adalah KPI paling komprehensif karena mencakup semua aspek kualitas pengiriman.
3.5. Forecast Accuracy (FA)
Rumus sederhana:
FA = 1 – (|Forecast – Aktual| / Aktual)
Mengapa penting:
Prediksi permintaan yang akurat membantu perusahaan merencanakan produksi dan distribusi secara optimal.
4. Contoh Implementasi KPI dalam Perusahaan Besar
Berikut ilustrasi singkat (non-perusahaan tertentu):
Situasi awal:
-
OTD hanya 85%
-
Banyak komplain karena barang tidak sesuai
-
Forecast tidak akurat sehingga stok sering habis
Perbaikan:
-
Mengimplementasikan KPI prioritas: OTD, Fill Rate, Forecast Accuracy
-
Membuat dashboard KPI harian
-
Mengoptimalkan proses picking dan route planning
-
Menghubungkan data penjualan, distribusi, dan stok
Hasil setelah 3 bulan:
-
OTD naik menjadi 94%
-
Delivery Accuracy mendekati 99%
-
Ketersediaan stok stabil di 97–98%
5. Kesalahan Umum dalam Menetapkan KPI Logistik & Supply Chain
- Menetapkan KPI terlalu banyak
- KPI tidak ada rumus jelas
- Tidak ada baseline historis
- Target tidak realistis
- Tidak menggunakan dashboard pemantauan
- KPI tidak dihubungkan ke customer experience
Studi Kasus: Evaluasi KPI Logistik di JNT Cargo Kediri
Penelitian berjudul “Evaluasi Kinerja Layanan Logistik dengan Metode Key Performance Indicator (KPI) dalam Pengelolaan Distribusi Barang pada JNT Cargo Kediri” memberikan pembelajaran berharga bagi perusahaan besar. Studi ini mengevaluasi beberapa indikator utama seperti kecepatan pengiriman, ketepatan pesanan, tingkat kerusakan barang, kepuasan pelanggan, dan efisiensi biaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa JNT Cargo Kediri memiliki kekuatan dalam ketepatan waktu pengiriman. Namun, ada beberapa area yang perlu ditingkatkan seperti penyelesaian keluhan pelanggan dan efisiensi pengemasan. Selain itu, studi ini menegaskan bahwa KPI dapat digunakan secara efektif untuk mengukur performa logistik secara menyeluruh. Perusahaan besar dapat mempelajari pendekatan ini untuk memperbaiki proses internal secara berkelanjutan.
Sebagai pembanding, perusahaan besar dapat menerapkan metode serupa untuk mengevaluasi rantai pasoknya. Dengan demikian, organisasi mampu melihat pola masalah, memahami akar penyebab, dan menetapkan KPI relevan yang dapat mendorong performa lebih baik.
Penelitian selengkapnya dapat di akses disini: Evaluasi Kinerja Layanan Logistik dengan Metode KPI
Bagaimana Teknologi Mendukung Pemantauan KPI
Teknologi berbasis cloud membantu mempercepat pemantauan KPI. Sistem CRM dan integrasi data memungkinkan perusahaan melihat performa logistik secara menyeluruh. Dengan demikian, perusahaan dapat mengidentifikasi masalah lebih cepat dan melakukan tindakan korektif secara tepat waktu.
Untuk meningkatkan KPI logistik dan supply chain, perusahaan besar biasanya menggunakan:
-
Sistem manajemen stok berbasis cloud
-
Integrasi CRM untuk memonitor permintaan
-
Dashboard terpusat untuk KPI operasional
-
Alat prediksi berbasis data
Teknologi mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan akurasi proses supply chain secara keseluruhan. Temukan solusi yang tepat dengan Saasten Technologies (+62) 878 8880 3822 serta cari tahu bagaimana teknologi ini bisa membantu dan mengoptimalkan pertumbuhan bisnis logistik Anda.
Instagram: @saastentechnologies
YouTube: Saasten Technologies
LinkedIn: Saasten Technologies
